Kisah Nabi Muhammad SAW Sewaktu Menemui Ajalnya

Kisah Nabi Muhammad SAW Sewaktu Menemui Ajalnya - Hallo sahabat KHABAR MELAYU, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Kisah Nabi Muhammad SAW Sewaktu Menemui Ajalnya, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Khabar, Artikel Malaysia, Artikel Melayu, Artikel News, Artikel Perniagaan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Kisah Nabi Muhammad SAW Sewaktu Menemui Ajalnya
link : Kisah Nabi Muhammad SAW Sewaktu Menemui Ajalnya

Baca juga


Kisah Nabi Muhammad SAW Sewaktu Menemui Ajalnya

muhammad.jpg

Betapa mulia dan indahnya akhlak baginda Rasulullah s.a.w.

Mengingatkan kita tentang kematian.

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam.
“Bolehkah saya masuk?” tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk,
“Maafkanlah, ayahku sedang demam,” kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.

Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, “Siapakah itu wahai anakku?”. “Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya” tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah s.a.w menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang. “Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. dialah malaikatul maut,” kata Rasulullah s.a.w., Fatimah pun menahan ledakan tangisnya.

Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah s.a.w. menanyakan kenapa Jibril tidak ikut bersama menyertainya. Kemudian dipanggillah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah
dan penghulu dunia ini.

“Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?” tanya Rasululllah s.a.w. dengan suara yang amat lemah. “Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti rohmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu,” kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah s.a.w lega, matanya masih penuh kecemasan.

“Engkau tidak senang mendengar khabar ini?” tanya Jibril lagi.
“Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?”
“Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku:

‘Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya,” kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah s.a.w ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah s.a.w bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang.

“Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini.” Perlahan Rasulullah s.a.w. mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.

“Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?” Tanya Rasulullah s.a.w. pada Malaikat pengantar wahyu itu.
“Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal,” kata Jibril.

Sebentar kemudian terdengar Rasulullah s.a.w. mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi. “Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku.”

Badan Rasulullah s.a.w. mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali mendekatkan telinganya.

“Uushiikum bis-shalaati, wamaa malakat aimaanukum – peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu.”

Di luar, pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan.
Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah s.a.w yang mulai kebiruan. “Ummatii, ummatii, ummatiii!” – “Umatku, umatku, umatku”

Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu.

Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allaahumma sholli ‘alaa Muhammad wa’alaihi wasahbihi wasallim. Betapa cintanya Rasulullah s.a.w. kepada kita.

Usah gelisah apabila dibenci manusia kerana masih banyak yang menyayangimu di dunia, tapi gelisahlah apabila dibenci Allah s.w.t. kerana tiada lagi yang mengasihmu di akhirat kelak.

Sumber:http://ift.tt/2s0RyDP

Sumber: islamituindah



✍ Sumber Pautan : ☕ Siakapkeli

Kredit kepada pemilik laman asal dan sekira berminat untuk meneruskan bacaan sila klik link atau copy paste ke web server : http://ift.tt/2saAgro

(✿◠‿◠)✌ Mukah Pages : Pautan Viral Media Sensasi Tanpa Henti. Memuat-naik beraneka jenis artikel menarik setiap detik tanpa henti dari pelbagai sumber. Selamat membaca dan jangan lupa untuk 👍 Like & 💕 Share di media sosial anda!



Appear First on Khabar Melayu


Demikianlah Artikel Kisah Nabi Muhammad SAW Sewaktu Menemui Ajalnya

Sekianlah artikel Kisah Nabi Muhammad SAW Sewaktu Menemui Ajalnya kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Kisah Nabi Muhammad SAW Sewaktu Menemui Ajalnya dengan alamat link https://khabarmelayu.blogspot.com/2017/06/kisah-nabi-muhammad-saw-sewaktu-menemui_73.html

Subscribe to receive free email updates: